21.9.06

RAHASIA PUASA

Sebagai muslim yang sejati, kedatangan dan kehadiran Ramadhan yang mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yang amat membahagiakan kita. Betapa tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak keuntungan yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak.
Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan. Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.
a.Menguatkan Jiwa.
Dalam hidup hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang didominasi oleh hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu yang bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah Swt sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung mengarahkan manusia pada kesesatan. Allah memerintahkan kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya (QS 45:23).
Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka pintu-pintu langit hingga segala do'anya dikabulkan oleh Allah Swt, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
Ada tiga golongan orang yang tidak ditolak do'a mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan do'a orang yang dizalimi (HR. Tirmidzi).
b.Mendidik Kemauan.
Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala. Puasa yang baik akan membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang untuk menyimpang begitu besar.
Karena itu, Rasulullah Saw menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran. Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang dialami sangat sulit.
c.Menyehatkan Badan.
Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh Rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh para dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang membuat kita tidak perlu meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara.
d.. Mengenal Nilai Kenikmatan.
Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula manusia yang tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat dua tidak terasa nikmat karena menginginkan tiga dan begitulah seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan merenungi, apa yang diperolehnya sebenarnya sudah sangat menyenangkan karena begitu banyak orang yang memperoleh sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari apa yang kita peroleh.
Maka dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah diperolehnya, tapi juga disuruh merasakan langsung betapa besar sebenarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita. Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk air. Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil.
Rasa syukur memang akan membuat nikmat itu bertambah banyak, baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya, Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasati Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS 14:7).
e.Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain.
Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami penderitaan yang hingga kini
masih belum teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan sebagainya.
Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu, sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta, kikir dan sebagainya. Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS 9:103).
SAMBUT DENGAN GEMBIRA
Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.
Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt, sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt. Note:
Marhaban Yaa Ramadhan, Allahumaghfirlii fii rajabawwasya'ban, wa balighnaa ramadhaanYaa Allah berkahilah aku di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah aku kepada Ramadhan

SUDAH IKHLASKAH KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH

SUDAH IKHLASKAH KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH
Ketika sudah merasakan nikmat CintaNya,bagai orang kasmaran, mereka mencanduNyajangankan melihat, hanya mendengar namaNya bergetar hati merekasemuanya terasa indah asal dariNya'tanah liat rasa coklat' begitu kata pepatahneraka mungkin tak mengapa kalau itu memang dapat merasakan CintaNyasurga juga bukanlah tujuan utama, karena itu cuma sebagian dari wujudCintaNyaPerkataan ikhlas berasal dari bahasa Arab dengan akar kata kh l sh, yang berarti 'murni', 'suci', 'tidak bercampur', 'bebas'. Ikhlash (Arab) berarti 'pengabdian yang tulus' (sincere devotion), 'ketulusan', 'kejujuran'.IKHLAS. dalam kamus bahasa Indonesia itu sinonim dari tanpa pamrih. Suatu pekerjaan atau kegiatan, yang kita kerjakan untuk orang lain tanpa kita mengharap imbalan apapun dari orang yang kita tolong. Sedangkan ikhlas menurut Islam adalah setiap kegiatan yang kita kerjakan semata-mata hanya karena mengharapkan Ridho Allah SWT.....Banyak arti dan definisi ikhlas dari tiap2 ahli bahasa yang jelas ikhlas itu yah sesuatu yang dilakukan tanpa meminta imbalan apapun.Dalam islam kata2 ikhlas sering kita dengar bahkan sering disebut,yang jelas senantiasala kita ikhlas dengan segala apa yang ada pada kita saat ini dan ikhlas kalau suatu saat Allah mengambil nya kembali.Banyak hal yang harus kita lakukan dengan ikhlas dalam hidup ini,sebagai muslim dan yang percaya akan kebesaran Allah tentu senantiasa bisa melakukan segala sesuatu dengan ikhlas.Dan disini ingin di sampaikan apakah kita sebagai hamba Allah sudah ikhlas ? kalau masih sering mengeluh dan menggerutu sepertinya belum bisa dikatakan ikhlas.Sesabar apapun kita tapi kalau masih sering merasa ada yang kurang dan ada yang mengganjal berarti ikhlas dalam diri kita belum ada.Saudara2 seiman,sebagai hamba Allah tentu kita ingin menjadi seseorang yang ikhlas dalam segala hal,dan bagaimana mencapai tingkat keikhlasan itu .Mencapai suatu tingkat keikhlasan bukan satu hal yang mudah karena semua ini dapat terjadi dimana tingkat ibadah kita sebagai makhluq kepada sang khaliq,penghambaan kita kepada sang khaliq.Biasa nya dalam ilmu tausawuf ikhlas adalah bagian terpenting dalam melaksanakan ibadah kiat sebagai makhluq Allah. Dimana apabila kita beribadah bukan hanya sekedar mengharap surga atau takut kepada neraka,tapi kita beribadah karena kita sadar kita hanya seorang hamba yang memohon ridha Allah dengan penuh keikhlasan semata.Karena ikhlas itu tanpa pamrih dan kita sebagai umat yang sudah mendapat nikmat luar biasa dari Allah sudah sewajar nya kita melakukan sesuatu itu dengan ikhlas dan kesadaran yang penuh.Mungkin kita semua pernah mendengar kisah Rabiatul adawiyah yang tingkat keikhlasan nya sduah mencapai tingakt tinggi,yang senantiasa berdoa kepada Allah dan salah satu doanya yang membuat hati ini bergetar yaitu : "Ya Allah bila aku beribadat ini karenamenginginkan syurgaMu, maka jauhkanlah aku dari syurgaMU. Dan bila akuberibadat ini karena takut dengan nerakaMu, maka masukkanlah aku kedalamnerkaMu".Sanggupkah kita melakukan seperti ini ? hanya Allah yang tau,insyaAllah kita mampu asal kita sadar bahwa kita hanya seorang hamba yang hanya pantas memohon kepada Allah.ikhlas merupakan suatu perkara yang sangat tinggisampai-sampai pada hadits qudsi dikatakan:"ikhlas adalah salah satu rahasia-Ku dan akan Ku-buka padahamba-hamba-Ku yang Ku-pilih"Selain itu satu-satunya kaum yang sudah terbebas dari godaan syethanadalah kelompok hamba yang ikhlas bukan lainnya(bukan islam, bukanmukmin dst .. hanya yang mukhlasin).Masalahnya bagaimana usaha kita supaya bisa mencapai derajat ikhlasdengan sebenarnya. Bukan sekedar nampak pada simbolisme ikhlas yangmungkin bisa sesaat terlihat pada diri seseorang.Bicara tentang ikhlas memang ada sisi menariknya Rasanya sulitmenemukan perbuatan yang tidak ternoda oleh hal-hal selain demiAllah, terutama godaan riya', ujub bahkan syirik. Ketika tangan inimemberikan shadaqah, di hati muncul godaan "biar diliat tetangga". Ketika> mulut ini mengucapkan khotbah suci, di hati ada bisikan "biar dikata alim ulama". Kalau tidak salah Rasullah saw. sendiri pernah mengomentaripenyakit bagaikan semut hitam di atas batu hitam di tengah malam yangkelam.Yang pasti marilah kita mencoba mencapai tingkat keikhlasan dalam diri kita masing2 sudah dapat kita di katakan ikhlas ?sebab keikhlasan yang benar-benar tulus semata-mata karena Allah tersebutakan dicapai setelah kita mendapat hidayah_nya dan hal itu dilakukan karena rasa kecintaan kepada Nya.Dan apabila ada (seseorang) dalam proses mencari ridho-NYA ?? sehingga timbul kesadaranbetapa besar ni'mat yang tak sanggup kita membalasnya melainkan hanyadengan keikhlasan kita dalam beribadah kepada-NYA ?? dan mungkinkahkadar keikhlasan yang berbeda satu sama lain itu tergantung tebal dantipisnya iman seseorang ?? dapatkah dikatakan bahwa tingkat keikhlasanseseorang itu belum sempurna manakala yang bersangkutan belum pernahmengalami perjalanan ruhani (walaupun sangat ingin & telah berusaha),lalu kiat-kiat/ amalan-amalan apa yang harus dijalaninya agar seseorangdapat mencapai tingkat keikhlasan yang tinggi ?Senantiasalah kita melakukan segala sesuatu karena Allah semata dan karena kita hamba yang pantas bersyukur . Mungkin tingkatan Ikhlas dicapai sebanding dengan tingkat kecintaan dankeyakinan seseorang pada Alloh (yang tentu saja dicapai secara berat danbertahap melalui perjalanan ruhani)ketika mereka sudah dapat merasakan (malah mungkin melihat dengan matahatinya) bahwabetapa sungguh sangat besar nikmat, karunia, kasih sayang dan cintaAlloh pada dirinya dan semesta alamrasa dirinya akan mengatakan jangankan semua pahala ibadahnya untukmembayar tiket masuk surga, untuk membalas nikmat sepasang mata sajarasanya belum cukupTak ada pahala yang setara untuk membayar nikmatNya,sehingga ibadah mereka hanyalah Ikhlas untuk semua CintaNya.Hanya ini yang bisa di sampaikan sebab penulis sendiri belum bisa dikatakan orang yang ikhlas seba masih ada rasa takut dan cemas serta harap,tapi insyaAllah mencoba menjadi ikhlas dalam hidup dan mencoba menjalani hidup dengan ikhlas,karena untuk mencapai tingkat tertinggi seperti ikhals nya seorang Rabiatuladawiyah rasanya bukan hal yang mudah sebab bagi penulis sendiri melakukan sesuatu sesuatu dan berdoa. Beribadah karena rasaKhauf (takut) pada Neraka dan berharap ridha Allah dan surga nya,ini salah satu motifasi dalam beribadah.Wallahualam.