18.4.12

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

(Taken from kajian hati psikologi uin Jakarta)

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak
laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya
untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah
nak, aku masih kenyang”
KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu
senggangnya untuk pergi memancing di sungai dekat rumah, ibu berharap dari
ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk
petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan
mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping
ku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang
merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti
itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya
kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah
nak, aku tidak suka makan ikan”
KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku,
ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk
ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi
kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku,
melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan
pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, udah
malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :
“Kamu tidurlah duluan, aku belum mengantuk”
KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi
ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang
tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam.
Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan
segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol
yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan
dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri
peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum.
Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!”
KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia
harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun
semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi
keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal
di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah
kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang
begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi
ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu
berkata : “Saya lebih senang sendiri bersamamu”
KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua
sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar
setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit
uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak
mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu
berkata : Ibu masih punya duit”
KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat
sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di
perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa
ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati,
bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku lebih
suka disini”
KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker, harus
dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik
langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu
yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang
keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum
yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya.
Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga
ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil
berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi
seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku,
Aku tidak kesakitan”
KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup
matanya untuk yang terakhir kalinya.

*******

”Berbaktilah pada Ibumu, Ibumu, Ibumu”.

Semoga cerita diatas bisa membuat kita merenung sejenak, apa yang telah di
lakukan ibu kita hingga kita menjadi seperti saat ini. Begitu banyak
pengorbanan yang telah dilakukannya untuk membahagiakan kita...

KASIH IBU
KEPADA BETA
TAK TERHINGGA
SEPANJANG MASA
HANYA MEMBERI
TAK HARAP KEMBALI
BAGAI SANG SURYA MENYINARI DUNIA

11.5.11

Proses Wawancara di Kedutaan Amerika Serikat (Keperluan Bisnis)


(lanjutan dari ............. First Time Visit USA)

Proses Wawancara di Kedutaan Amerika serikat yang terletak di Jl. Medan Merdeka Selatan No. 1-120, dekat Gambir & Monas. Jika membawa kendaraan, parkir terdekat yaitu di Parkiran Gambir, saat ini saya mengajukan visa untuk Bisnis, untuk pengajuan berlibur atau belajar/kuliah tidak disertakan dan mungkin berbeda.
Jadwal Wawancara saya yatu jam 8:30 tapi sesuai dengan sara teman-teman yang berpengalaman, datang / mulai antri paling telat jam 6:30 lebih dari itu, antri panjang, dan benar saja saya datang jam 6:30 antrian sudah panjang dari mulai bawah jembatan.

Dokumen yang harus disiapan / dibawa :
- Passport, (disarankan waktu expire lebih dari 6 bulan lebih)
- Jika sebelumnya terdapat passport yang sudah expire, disarankan untuk dibawa untuk
jaga-jaga.
- Dokumen Konfirmasi Pengajuan Visa
- Foto 5x5
- Dokumen Jadwal Wawancara
- Dokumen pendukung seperti :
* Surat Sponsor dari Perusahaan kita
* Surat Sponsor dari Perusahaan Parter kita /tempat training.
* Rekening Koran 3 bulan terakhir (usahakan yang saldo diatas 50 juta)
* Ijazah terakhir
* KTP
* Akta Kelahiran.
* Informasi perjalanan / akomodasi jika ada.
* Semua dokumen pendukung belum tentu semua di minta pada saat wawancara, tetapi
sesuai pengalaman beberapa orang berbeda-beda dokumen yang diminta, jadi tidak ada
salahnya klo disiapkan.


Proses Wawancara :
- Makan dan siapkan badan dengan Fit karena proses lumayan lama.
- Antri pertama, biasanya mulai dari bawah jembatan, mudah-mudahan tidak terlalu panjang
(berdiri lho).
- Pemeriksaan Pos Pertama (orang Indonesia), mencocokan jadwal wawancara + passport yang
kita bawa dengan list wawancara yang dipunyai petugas (harus sesuai jadwal hari dan
tanggalnya gan..) diluar itu diusir dari antrian, plus diberi intruksi bahwa permen, coklat, air
minum tidak boleh dibawa, klo ada harus dibuang dan tidak bisa dititip petugas, jadi mending
jangan bawa apa-apa.
- Siap-siap segala jenis gadget dimatikan (semua perangkat yang menggunakan Battery,
seperti HP, Laptop, iPad, flashdisk dll harus dititipkan kecuali Jam tangan sepertinya masih
bisa masuk.
- Masuk ke dalam kedutaan, disitu ada pos security dengan penjagaan orang indonesia juga,
masuknya per grup (5-10 orang klo tidak salah, jika datang perkelompok, bilang saja ke
petugas, kami datang satu kelompok sekian orang agar masuk bersamaan), dilakukan metal
detection, tas dan badan, lalu semua gadget harus dititipkan termasuk permen, coklat or
makanan lainnya
- Jangan takut kelaparan dan kehausan didalam ada Air minum gratis dan food corner.
- Kemudian kita jalan keluar pos security tersebut untuk masuk lebih kedalam kedutaan,
disana biasanya sudah ada staff kedutaan, biasanya orang US yang mengatur tempat antri
kita, disini disediakan tempat duduk.
- Kemudian diperiksa di Pos berikutnya (masih orang Indonesia) yaitu pemeriksaan dokument
dan bukti pembayaran juga passport dan biasanya ditanyakan juga dimana sekolah SMP dan
SMU kita juga lulus tahun berapa, ini penting karena ada yang lupa dan tertahan cukup lama
disini, sementara dia tidak bisa tanya ke keluarga or kerabat karena HP tidak boleh dibawa.
- Jika lolos kita diberi grup wawancara oleh petugas dan menunggu di tempat antian lebih
kedalam kedutaan, disini kita tinggal tunggu panggilan per grup.
- Jika sudah dipanggil kita masuk ke ruangan kedutaan ke Pos no.3 untuk diambil semua sidik
jari tangan.dan foto oleh petugas dari kedutaan (Orang bule).
- Setelah itu tunggu wawancara, dan proses nya akan dipanggil melalui speaker berdasarkan
grup.
- Tiba saatnya wawancara oleh orang bule langsung, pertanyaannya seputar Nama, maksud
dan tujuan ke Amerika, berapa lama, kemudian dimana kita kerja, berapa lama kita telah
berkerja, siapa yang membiayai, melihat surat sponsor dari perusahaan kita dan surat
sponsor dari penyelenggara di Amerika,
- Ada pengalaman yang saya lihat, bahasa inggris kita harus bagus atau minimal dapat
berkomunikasi, karena ada yang mengajukan untuk belajar tapi bahasa inggrisnya (maaf agak
kurang bagus) maka pengajuan visanya ditolak hanya karena faktor kemampuan bahasa
yang masih kurang, disini kita tidak bisa berdebat, karena sekali dia bilang ditolak kita ngak
bisa ngeyel, (pewawancara telah berpengalaman dalam wawancara pengajuan visa).
- Hasil wawancara tergantung berkas yang diberikan setelah wawancara :
Jika diberikan kertas putih maka anda lolos mendapatkan Visa.
Jika diberikan kertas selain putih maka ditolak dengan alasan dokumen yang kurang atau
benar-benar ditolak.
- Jika lolos visa, maka passport akan ditahan 2-7 hari dan kita akan mendapatkan SMS or
Email bahwa Visa dan Passport sudah dapat di ambil di tempat yang telha di tentukan, pada
saat saya pengajuan, visa dan passport diambil di cabang kurir RPX dikota masing-masing
(saya di Bandung, tempat RPX - Jl.Sempurna No.2), disini tinggal bilang mau ambil dokument
visa, dengan memperlihatkan Dokument Jadwal Wawancara.

Sampai disini Proses Pengajuan Visa telah selesai dan visa telah dicetak di Passport.

(bersambung ...... Proses keberangkatan ke Amerika)

First Time visit USA


Visit to USA adalah idaman beberapa orang, dimana orang beranggapan itu adalah suatu hal yang istimewa, terlebih jika tujuan ke Amerika Serikat yaitu untuk Tamasya, sungguh luar biasa dengan jarak yang sangat jauh, dibalik Bumi jika kita lihat dari Indonesia, dan biaya yang tidak sedikit ntuk dapat pergi ke Amerika Serikat., selain itu visit to USA lumayan rumit (proses pengajuan visa yang menjadi pembicaraan orang akan dibahas kemudian)
Sungguh sangat beruntung dapat berkunjung ke Amerika Serikat, dimana saya mendapat pengalaman datang ke Amerika untuk tugas belajar dimana tidak ada biaya yang dikeluarkan. Hal yang sangat tidak terduga saat ditugaskan untuk belajar di Amerika. Mulai dari sini saya harus mengatur perjalanan ke Amerika yang tidak mudah, browsing dan bertanya ke Om Google adalah hal termudah dan tercepat karena banyak informasi yang dapat didapat dengan memberikan pertanyaan sesuai dengan apa yang kita minta. Mari kita mulai........

Persiapan Pengajuan Visa ke Amerika

- Siapkan Surat Sponsor dari Perusahaan tempat kita berkerja, isinya bahwa kita ditugaskan untuk training atau tugas ke Amerika, dan dicantumkan Siapa yang ditugaskan, tanggal mulai dan akhir pendidikan, lokasi training, tujuan training.
- Siapkan Surat Sponsor dari penyelenggara Pendidikan di Amerika dimana isinya kurang lebih, ditulis bahwa nama saya akan melakukan training apa di Amerika, tgl mulai - berakhir, trus dimana lokasinya. Surat sponsor ini ditujukan ke Embassy Amerika di Jakarta. Contoh saya training IBM, maka IBM Indonesia atau Amerika membuat surat sponsor ini.
- Siapkan persyaratan pengajuan Visa
- Pasport
- Photo 5x5 dengan spesifikasi khusus, untuk gampangnya lakukan photo di tempat
photo yang besar (bilang ke tukang photo buat visa ke amerika, biasanya mereka sudah tau spesifikasi photonya, jangan ambil resiko dengan asal buat photonya..nanti dibalikin permohonan visa di kedutaan jika salah.
- Siapkan Data Local Contact di Amerika, Nama, Alamat, No telp, Email
- Bayar biaya visa (Rp.1.260.000 - bisa saja berubah jika ada kebijakan lain) dibayar di Standart Charter atau Bank Permata cabang tertentu . (see http://www.standardchartered.com/id/_documents/VISA_FEE_Guideline_BAHASA.pdf) selanjutnya akan dapat UID
- Daftar Pengajuan Visa secara Online di https://ceac.state.gov/genniv/default.aspx
- Daftar isian kurang lebih : Nama, kapan tgl pergi dan pulang dari Amerika, tujuan nya apa, nama keluarga, besar penghasilan dll.
- Setelah Selesai maka anda dapatkan konfirmasi Pengajuan dan Jadwal Wawancara.
- Print Konfirmasi dan Jadwal Wawancara dengan printer laser karena nanti akan di scan di kedutaan, jangan sampe rusak pada barcodenya.
- Sampai langkah ini anda telah siap untuk Pergi ke Kedutaan untuk wawancara..

(bersambung....untuk Proses Wawancara di Kedutaan Amerika Serikat..)

23.2.11

Kutipan dari "WS RENDRA"

Makna sebuah titipan "WS RENDRA”
Seringkali aku berkata, ketika orang memuji milikku, Bahwa :
Sesungguhnya ini hanya titipan,
Bahwa mobil hanyalah titipan Allah,
Bahwa rumahku hanyalah titipanNya,
Bahwa hartaku hanyalah titipaeNya,

Tetapi mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku,
Apa yang harus kulakukan untuk milikNya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali olehNya?

Ketika diminta kembali,
Kusebut itu sebagai musibah,
Kusebut itu sebagai ujian,
Kusebut itu sebagai petaka,
Kusebut dengan panggilan apa saja,
Untuk melukiskan bahwa itu adalah derita

Ketika aku berdoa,
Kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, Aku ingin lebih banyak harta, Aku ingin lebih banyak mobil, Lebih banyak popularitas, Dan kutolak sakit, Kutolak kemiskinan, Seolah semua derita adalah hukuman bagiku Seolah keadilan dan kasihnya harus berjalan seperti matematika :
Aku rajin beribadah,maka selayaknyalah derita menjauh dariku Dan nikmat dunia kerap menghampiriku Kuperlakukan dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih Kuminta dia membalas perlakuan baikku, dan menolak keputusannya yang tidak sesuai keinginanku

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, ”hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah”
”ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja“

Dikutip dari Karya WS. Rendra, jika ada kesalahan penulisan mohon agar dapat dimaafkan

25.11.10

Indahnya Keramah Tamahan

Suatu Pagi disaat kendaraan ngak bisa dipake, Angkutan Kota jadi satu-satunya pilihan,
Abis klo naek Taxi mahal Euy, maklum pekerja biasa..
Angkot yang dipake jurusan Kebon Kalapa - Cicaheum.
Dikotaku namanya disingkat Angkot,
Singkat kata dapatlah Angkutan Kota tersebut,
Angkotnya sih sama dengan Angkot yang lainnya, cuma yang membedakan adalah Supirnya..
Supir ini agak unik untuk kelas supir angkot jaman sekarang,
Umur kira-kira 30-40 tahun, pakaian tidak selengehan.
Uniknya dari prilaku dan tingkah laku supir tersebut,
Sopan santun yang bener-bener dijaga sebagai pihak penyedia jasa
dimana jasa yang diberikan harus diberikan semaksimal mungkin.
Waktu saya naik dia sapa saya "Wilujeung Enjing Cep, Mangga Calik"
(Selamat Pagi Dek, silahkan duduk), ditengah kebingungan saya cuma bisa duduk dan diam saja sambil terheran-heran, kenapa nih sibapak, emang ramah apa iseng ajah.


Mulai deh penasaran, ternyata setiap ada penumpang naik angkot,
selalu dia sapa, "Wilujeung Enjing Pak / Ibu / Cep / Neng, Mangga Calik"
(Selamat Pagi Pak / Ibu / Dek, Silahkan duduk)
Sesaat saya fikir emang ramah banget ni pak supir....
Jadi deh selama naik angkot merhatiin gerak gerik Pak Supir,
Ternyata ada tambahan lagi, setiap ada penumpang yang turun selalu dia sapa lagi,
saat penumpang bilang "Kiri" (kebiasaan yang diucapkan pada saat kita mau turun dari angkot,
Pak Supir selalu bilang "Mangga sakedap, dipayun sakedik bilih janten Macet kanu sanes" (Baik, sebentar yaa agak didepan berhentinya, takut bikin macet yang lain)
Sekilas saya pikir Mantep nih Pak Supir, Kalo semua seperti ini, Ngak bakalan bikin macet.
Terus saya perhatikan tingkah Pak Supir dan ternyata ini sudah menjadi habit dan tatakrama dia.
Tidak sampai disitu saja, Pada saat penumpang bayar,
selalu dia bilang "Hatur Nuhun, Kade nyebrangna, seueur mobil sareng motor anu ngebut" (Terima Kasih, Hati-hati menyebrang, banyak mobil dan motor yang ngebut),
Mantappp, klo lagi ujian saya kasih nilai 10 buat Pak Supir yang Budiman.

Luar Biasa ditengah-tengah banyaknya krisis Moral
dimana orang sudah tidak peduli dengan orang lain disekitarnya,
yang penting saya enak, saya nyaman, sudah tidak peduli orang lain menerima imbas seperti apa untuk membayar semuanya itu.
Ternyata, masih ada orang yang bisa menjaga tatakrama dan keramah tamahan yang tinggi,
dimana dia peduli bahwa semua orang mempunyai hak yang sama tidak mengenal siapa saya dan siapa anda, tidak mengenal saya hanya seorang Supir Angkot yang memberi jasa dan anda semua penumpang yang harus membayar untuk jasa yang diterima,
Semua ada bagiannya masing - masing, ada kewajiban dan haknya masing - masing, tetapi disisi lain, bagian-hak-kewajiban sesorang harus menghormati bagian-hak-kewajiban orang lain agar hidup ini bisa berjalan dengan Indah.

Terima Kasih Pak Supir yang Budiman, yang telah mengajarkan dan mengingatkan tentang pentingnya arti Tatakrama dan Keramah Tamahan

Semoga Semua kebaikan diberikan kepada Bapak.

Mudah-mudahan saya dapat dipertemukan kembali dengan beliau untuk mengucapkan Terima Kasih atas ilmu yang telah diperlihatkan kepada saya.