25.11.10

Indahnya Keramah Tamahan

Suatu Pagi disaat kendaraan ngak bisa dipake, Angkutan Kota jadi satu-satunya pilihan,
Abis klo naek Taxi mahal Euy, maklum pekerja biasa..
Angkot yang dipake jurusan Kebon Kalapa - Cicaheum.
Dikotaku namanya disingkat Angkot,
Singkat kata dapatlah Angkutan Kota tersebut,
Angkotnya sih sama dengan Angkot yang lainnya, cuma yang membedakan adalah Supirnya..
Supir ini agak unik untuk kelas supir angkot jaman sekarang,
Umur kira-kira 30-40 tahun, pakaian tidak selengehan.
Uniknya dari prilaku dan tingkah laku supir tersebut,
Sopan santun yang bener-bener dijaga sebagai pihak penyedia jasa
dimana jasa yang diberikan harus diberikan semaksimal mungkin.
Waktu saya naik dia sapa saya "Wilujeung Enjing Cep, Mangga Calik"
(Selamat Pagi Dek, silahkan duduk), ditengah kebingungan saya cuma bisa duduk dan diam saja sambil terheran-heran, kenapa nih sibapak, emang ramah apa iseng ajah.


Mulai deh penasaran, ternyata setiap ada penumpang naik angkot,
selalu dia sapa, "Wilujeung Enjing Pak / Ibu / Cep / Neng, Mangga Calik"
(Selamat Pagi Pak / Ibu / Dek, Silahkan duduk)
Sesaat saya fikir emang ramah banget ni pak supir....
Jadi deh selama naik angkot merhatiin gerak gerik Pak Supir,
Ternyata ada tambahan lagi, setiap ada penumpang yang turun selalu dia sapa lagi,
saat penumpang bilang "Kiri" (kebiasaan yang diucapkan pada saat kita mau turun dari angkot,
Pak Supir selalu bilang "Mangga sakedap, dipayun sakedik bilih janten Macet kanu sanes" (Baik, sebentar yaa agak didepan berhentinya, takut bikin macet yang lain)
Sekilas saya pikir Mantep nih Pak Supir, Kalo semua seperti ini, Ngak bakalan bikin macet.
Terus saya perhatikan tingkah Pak Supir dan ternyata ini sudah menjadi habit dan tatakrama dia.
Tidak sampai disitu saja, Pada saat penumpang bayar,
selalu dia bilang "Hatur Nuhun, Kade nyebrangna, seueur mobil sareng motor anu ngebut" (Terima Kasih, Hati-hati menyebrang, banyak mobil dan motor yang ngebut),
Mantappp, klo lagi ujian saya kasih nilai 10 buat Pak Supir yang Budiman.

Luar Biasa ditengah-tengah banyaknya krisis Moral
dimana orang sudah tidak peduli dengan orang lain disekitarnya,
yang penting saya enak, saya nyaman, sudah tidak peduli orang lain menerima imbas seperti apa untuk membayar semuanya itu.
Ternyata, masih ada orang yang bisa menjaga tatakrama dan keramah tamahan yang tinggi,
dimana dia peduli bahwa semua orang mempunyai hak yang sama tidak mengenal siapa saya dan siapa anda, tidak mengenal saya hanya seorang Supir Angkot yang memberi jasa dan anda semua penumpang yang harus membayar untuk jasa yang diterima,
Semua ada bagiannya masing - masing, ada kewajiban dan haknya masing - masing, tetapi disisi lain, bagian-hak-kewajiban sesorang harus menghormati bagian-hak-kewajiban orang lain agar hidup ini bisa berjalan dengan Indah.

Terima Kasih Pak Supir yang Budiman, yang telah mengajarkan dan mengingatkan tentang pentingnya arti Tatakrama dan Keramah Tamahan

Semoga Semua kebaikan diberikan kepada Bapak.

Mudah-mudahan saya dapat dipertemukan kembali dengan beliau untuk mengucapkan Terima Kasih atas ilmu yang telah diperlihatkan kepada saya.

1 comment:

Anonymous said...

Mudah2an semua supir bisa seperti ini dan masa harus kembali ke masa lampau..
Thx for artikel